Pendahuluan |
Kamu pasti pernah melihat bentuk tabel, diagram, grafik, dan bagan di sebuah buku, surat kabar, atau majalah? Tabel, diagram, grafik, dan bagan tersebut merupakan bentuk penyajian lain untuk memperjelas ilustrasi sebuah informasi atau berita. Bisakah kamu memahami isi tabel, diagram, grafik, atau bagan tersebut? Nah, maukah kamu pandai membaca tabel, diagram, grafik, dan bagan? Untuk berlatih membaca tabel dan diagram, kamu harus mengikuti langkah-langkah yang ada dalam materi ini. Kamu harus memulainya dengan memahami pengertian tabel dan diagram, memahami bagian-bagian tabel, memahami manfaat membaca tabel dan diagram, memahami langkah-langkah menarasikan tabel dan diagram, dan berlatih menarasikan tabel dan diagram. | | | Pengertian Tabel dan Diagram | Ada kalanya sebuah informasi disajikan tidak dalam bentuk tulisan, tetapi disajikan dalam bentuk tabel, diagram, grafik, atau bagan. Penyajian dengan bentuk tabel, diagram, grafik, atau bagan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami gagasan yang disampaikan penulis.
Tabel merupakan daftar yang berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata atau bilangan yang disusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah dicermati. Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari objek tertentu secara garis. Selain tabel dan diagram, bentuk penyajian yang disajikan tidak dalam bentuk tulisan, ada juga bentuk grafik dan bagan. Grafik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan yang dilukiskan dengan garis atau gambar. Data-data dari tabel dapat dibuat menjadi bentuk grafik sehingga terlihat jelas gambaran tentang data tersebut. Bagan merupakan alat visual yang membantu pembaca memahami secara cepat informasi yang disajikan. Bagan berfungsi sebagai petunjuk adanya suatu hubungan antara beberapa bagian dan biasanya tanpa disertai keterangan angka-angka. | | | Bagian-bagian Tabel | Sebuah tabel yang disajikan pasti memiliki bagian-bagian sebagai pendukungnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian tabel.
- Judul tabel merupakan bagian yang terletak di atas tabel yang memuat informasi tentang isi tabel. Judul tabel pada gambar adalah Jumlah Peminjam Buku Perpustakaan SMP Indonesia Jaya Tahun Pelajaran 2010/2011.
- Kolom merupakan bagian tabel yang dapat diamati secara vertikal. Jumlah kolom pada tabel di samping adalah delapan kolom. Kolom I:NO, kolom II: KELAS, kolom III: JAN, kolom IV: FEB, kolom V: MAR, kolom VI: APR, kolom VII: MEI, dan kolom VIII: JUN.
- Lajur/baris merupakan bagian tabel yang dapat diamati secara horisontal. Lajur/baris pada tabel di samping adalah enam belas lajur. Lajur I: NO, lajur II: 1, lajur III: 2, lajur IV: 3, lajur V: 4, lajur VI: 5, lajur VII: 6, lajur VIII: 7, lajur IX: 8, lajur X: 9, lajur XI: 10, lajur XII: 11, lajur XIII: 12, lajur XIV: 13, lajur XV: 14, lajur XVI: JUMLAH.
- Sumber informasi merupakan bagian yang terletak di bawah tabel dan memuat informasi tentang asal tabel. Asal tabel pada contoh di samping adalah Data statistik Perpustakaan SMP Indonesia Jaya, Juli 2011.
| | | Manfaat Tabel dan Diagram | Membaca tabel dan diagram yang disajikan, baik di media surat kabar, majalah, tabloid, maupun di televisi memiliki manfaat yang besar, terutama bagi pembacanya. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa manfaat membaca tabel dan diagram.
- Menunjukkan fakta dengan jelas dan mudah dipahami. Fakta yang ditampilkan dalam tabel dan diagram akan lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembacanya jika dibandingkan dengan fakta yang ditulis menggunakan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf. Hal ini disebabkan oleh bentuk tabel dan diagram disajikan dalam bentuk yang singkat dan padat, dan tidak ada kemungkinan hadirnya kalimat yang bertele-tele.
- Menjadikan proses komunikasi lebih cepat dan menarik. Informasi yang dikemas dalam bentuk tabel dan diagram memang membuat proses komunikasi menjadi lebih cepat dan tentu saja menjadi lebih menarik. Jika dibandingkan dengan tulisan atau kalimat-kalimat, informasi dalam tabel dan diagram akan lebih cepat diserap/dipahami karena bentuknya yang lebih singkat. Selain itu, biasanya tabel dan diagram dikemas menggunakan berbagai bentuk dan warna yang menarik sehingga membuat seseorang tertarik untuk membacanya.
| | | Langkah Menarasikan Tabel dan Diagram | Sebuah tabel, diagram, grafik, dan bagan dapat dijadikan menjadi sebuah paragraf narasi yang disebut juga kegiatan menarasikan tabel, diagram, grafik, dan bagan. Menarasikan tabel dan diagram artinya menceritak isi tabel dan diagram dengan menggunaan kalimat-kalimat yang tersusun menjadi sebuah paragraf.
Untuk dapat menarasikan tabel dan diagram, ikuti beberapa langkah yang ada di bawah ini!
- Memahami isi grafik, tabel, diagram, dan bagan dengan saksama. Perhatikan judul, kolom, lajur, dan sumbernya.
- Mencatat pokok-pokok isi grafik, tabel, diagram, dan bagan.
- Menyimpulkan isi tabel, diagram, grafik, dan bagan.
- Menyusun kalimat-kalimat yang berisi tentang pokok-pokok isi grafik, tabel, dan diagram, dan bagan.
- Menghubungkan kalimat-kalimat menjadi paragraf yang baik dan padu.
Perhatikan contoh penarasian tabel dan diagram dalam materi berikutnya! | | | Penarasian Tabel dan Diagram | Setelah kamu memahami langkah-langkah menarasikan tabel dan diagram, perhatikan tabel berikut ini! Selanjutnya perhatikan contoh narasi tabel berikut ini!
TABEL UPAH MINIMUM PER SEKTOR USAHA TIAP BULAN DI JAKARTA
Keterangan bagian-bagian tabel:
- Judul tabel (Upah Minimum per Sektor Usaha Tiap Bulan)
- Kolom (berisi informasi no, sektor, tahun 2008, tahun 2009, dan tahun 2010)
- Baris (berisi informasi no, pertanian, bangunan, angkutan, pertambangan, dan industri)
- Sumber informasi tabel berasal dari Badan Koordinator Pengupahan Sektor Usaha, 2010
Pokok-pokok isi tabel.
- Upah minimum sektor pertanian di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 853.500,00, pada tahun 2009 sebesar Rp 889..400,00 dan pada tahun 2010 sebesar Rp 1.045.000,00.
- Upah minimum sektor bangunan di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 853.100,00, pada tahun 2009 sebesar Rp. 996.400,00, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 1.150.000,00
- Upah minimum sektor angkutan di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 987.500,00, pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.100.000,00, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 1.225.000,00.
- Upah minimum sektor pertambangan di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 1.670.900,00, pada tahun 2009 sebesar Rp 2.150.000,00, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 3.450.000,00.
- Upah minimum sektor industri di Jakarta pada tahun 2008 sebesar 987.300,00, pada tahun 2009 sebesar Rp 1.210.500,00, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 1.425.000,00.
Selanjutnya pokok-pokok isi tabel di atas dapat diuraikan dalam bentuk narasi (penarasian tabel) akan menjadi seperti contoh berikut.
Kesimpulan isi tabel.
- Upah minimum yang tertinggi adalah pada sektor pertambangan di Jakarta pada tahun 2010, yaitu sebesar Rp 3.450.000,00.
- Upah minimum yang terendah adalah pada sektor pertanian di Jakarta pada tahun 2008, yaitu sebesar Rp. 823.500,00.
- Kesimpulan: Secara keseluruhan, upah minimum setiap sektor tiap tahunnya di Jakarta cenderung nmenaik atau bertambah.
Contoh pertanyaan yang berhubungan dengan tabel di atas sebagai berikut (jawabannya
- Sektor apakah yang upah minimumnya terendah pada tahun 2008?
- Sektor apakah yang upah minimumnya tertinggi pada tahun 2010?
- Pada tahun berapakah upah minimum sektor industri meningkat tajam?
| | |
| |
1 komentar:
Membantu sekali materinya, terimakasih
Posting Komentar