Container Icon

Menulis Surat Dinas

Kompetensi
Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah
Indikator:
  • Mampu mendaftar butir-butir isi surat yang akan ditulis.
  • Mampu menuliskan  butir-butir isi surat resmi mengikuti format dan cara penulisan yang berlaku (sistematika penulisan dan bahasa yang baku).
Materi
Macam - Macam Surat
Sebelum Anda mengenal surat dinas lebih jauh, mari kita mengenal macam-macam surat terlebih dahulu!

a.
b.
c.




Tahukah Anda, apakan nama alat komunikasi yang ditampilkan di atas?
Ya, betul.
     Alat komunikasi tersebut dinamakan surat. Pasti Anda pernah berkirim surat kepada orang lain, entah itu kepada teman, orang tua, atau kepada guru Anda di sekolah.
     Pada zaman dahulu surat merupakan alat komunikasi yang sangat efektif untuk menyampaikan berita atau informasi. Biasanya seseorang mengirim surat melalui jasa pos dengan menggunakan amplop dan membubuhkan perangko yang sesuai.
     Namun, zaman sekarang kita dapat mengirimkan berita atau informasi lebih efektif dengan menggunakan media yang lain, seperti faksimili, SMS (Short Message Service), dan e-mail (elektronik mail). Supaya Anda lebih memahami hal-hal yang berhubungan dengan surat, bacalah uraian berikut ini!             
Surat adalah alat komunikasi yang dibuat secara tertulis untuk menyampaikan berita/informasi dari seseorang/lembaga/instansi kepada seseorang/lembaga/instansi dengan mengikuti aturan dan bentuk tertentu.
     Dalam mencari teman, seseorang memiliki kriteria tertentu yang dapat dijadikan sebagai patokan. Nah! Seperti itu pula dalam membuat sebuah surat.  Untuk dapat membuat surat yang baik, Anda harus memenuhi kriteria di  bawah ini, yaitu    
  1. Bahasa yang digunakan sesuai dengan etika, estetika, dan logika.
  2. Menarik, padat, dan jelas.
  3. Bahasa yang digunakan dapat mewakili isi dan tujuan surat.
Selain memiliki kriteria, surat juga memiliki fungsi, yaitu:
  1. Duta penulis/organisasi, untuk berhadapan dengan teman bicara sehingga isi surat menggambarkan citra penulis.
  2. Dokumen tertulis, yaitu untuk bukti nyata hitam di atas putih.
  3. Pedoman kerja, untuk membuat keputusan/kebijakan berikutnya.
  4. Alat pengingat, yaitu dapat diarsipkan dan dilihat jika diperlukan.
  5. Bukti historis/sejarah, yaitu menggambarkan perkembangan sebuah instansi/lembaga.
Sekarang Anda sudah mengetahui fungsi surat. Seperti halnya manusia yang memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan, surat pun memiliki beberapa jenis, yaitu:
1. Surat Pribadi
Alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang dibuat/dikirim oleh seseorang, baik kepada perorangan juga maupun kepada organisasi/lembaga.
2. Surat Dinas/Resmi
Alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kedinasan/kegiatan dinas sebuah instansi pemerintah.
3. Surat Dagang/NiagaAlat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penawaran barang-barang/berhubungan dengan kegiatan dagang.
Nah, bisakah Anda menentukan apa nama jenis surat pada contoh (a), (b), dan (c) pada awal tampilan?
Macam - Macam Surat Dinas
     Surat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang  yang berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut juga  surat jabatan.
     Sebuah surat dinas dapat juga disebut surat resmi karena dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah atau bukan swasta. Namun, surat resmi belum tentu dapat disebut sebagai surat dinas.
     Menulis surat dinas tentu berbeda dengan menulis kedua jenis surat yang lain yaitu surat pribadi dan surat niaga. Menulis surat dinas harus mengikuti aturan tertentu mengenai sistematika, isi, dan bahasa surat.
Syarat sebuah surat dinas:
  1. Format dan bentuk surat menarik, yaitu  tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya,
  2. isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele,
  3. bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah dipahami,  simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima,
  4. harus bersih dan menggambarkan citra pengirimnya.
          Jenis surat dinas seperti surat undangan rapat, surat edaran, surat permohonan, surat penolakan,
surat tugas, surat perintah, surat pemberitahuan, dan surat panggilan.        
          

a. Surat Undangan Rapat Dinas 
b. Surat Permohonan  
c. Surat Edaran  
Sistematika Surat
Anda telah mengetahui bahwa surat dinas berbeda dengan surat pribadi. Salah satu perbedaannya terletak pada sistematika surat. Berikut ini adalah sistematika surat dinas dan contoh surat dinas serta sistematikanya.
  1. kepala surat
  2. tanggal surat
  3. nomor surat
  4. lampiran
  5. hal/perihal
  6. alamat yang dituju
  7. alinea pembuka
  8. alinea isi
  9. alinea penutup
  10. identitas penulis surat
  11. pengesahan pihak berwenang
  12. tembusan
Perhatikan contoh surat dinas berikut!

 Cara Penulisan Sistematika Surat Dinas
1. Kepala Surat
Disebut kepala surat karena letaknya berada di bagian paling atas dari sistematika surat dinas. Biasanya memuat nama instansi/organisasi, alamat, nomor telepon, faks, kode pos dan logo (jika ada) yang ditulis di tengah-tengah bagian kertas.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat tidak didahului dengan nama kota karena informasi tentang nama kota sudah tercantum di dalam kepala surat. Tanggal surat harus ditulis dengan lengkap mencakup tanggal, bulan, dan tahun.
3. Nomor Surat
Nomor surat untuk setiap instansi/organisasi berbeda-beda sesuai dengan ciri/identitas kantor tersebut. Umumnya memuat nomor surat keluar, singkatan  nama instansi/organisasi, bulan, dan tahun.
4. Lampiran
Penulisan kata lampiran harus ditulis dengan lengkap. Namun, jika sebuah surat tidak memiliki lampiran maka kata lampiran tidak perlu ditulis.
5. Hal
Hal berisi topik sebuah surat, seperti undangan, permohonan, dan edaran.  Penulisan hal tidak disingkat karena bukan singkatan.
6. Alamat yang dituju
Alamat surat memakai singkatan Yth. tidak perlu lagi memakai kata Kepada karena merupakan sapaan tertulis terhadap orang yang dituju.  Selain itu, setiap bagian alamat surat tidak diakhiri dengan tanda baca apapun.
7. Alinea pembuka
Alinea pembuka biasanya didahului dengan salam pembuka, seperti dengan hormat atau assalamu ‘alaikum wr. wb. Alinea pembuka diakhiri dengan tanda koma. Untuk alinea pembuka, disesuaikan dengan  isi atau hal surat
8. Alinea isi
Alinea isi berisi inti surat yang disampaikan. Isi surat dinas harus jelas, efektif, bahasanya lugas, dan tidak bertele-tele.
9. Alinea penutup
Alinea penutup merupakan simpulan isi surat, biasanya berupa harapan, penegasan, atau ucapan terima kasih. Penutup surat sebaiknya langsung menyapa si penerima surat dengan ucapan Saudara, Bapak, atau Anda. Setelah alinea penutup, diakhiri dengan salam penutup yang disesuaikan dengan salam pembuka.
10. Identitas penulis surat
Identitas penulis harus dicantumkan sebagai pertanggungjawaban penulis/pengirim surat. Umumnya memuat nama instansi, nama pejabat, nama jabatan, dan Nomor Induk Pegawai (NIP).
11. Pengesahan pejabat berwenang
Pengesahan ini berisi tanda tangan penanggung jawab surat dan cap instansi/organisasi.  
12. Tembusan
Pencantuman tembusan berarti bahwa surat tersebut juga dikirimkan kepada  nama yang tertera  di sana agar nama tersebut mengetahui  perihal surat tersebut.
Membandingkan Surat Dinas dan Surat Pribadi
Coba perhatikan kedua surat di bawah ini!

Surat Pribadi

Surat Dinas

Anda sudah mengetahui bahwa surat dinas disebut juga surat resmi yang berhubungan dengan instansi pemerintah, sedangkan surat pribadi dikirimkan oleh seseorang sebagai individu dan tidak mewakili sebuah instansi. Berikut ini adalah persamaan dan perbedaan surat dinas dengan surat pribadi!
Persamaan surat dinas dan surat pribadi
  • Memiliki sistematika surat
  • terdapat tanggal surat, perihal, dan alamat yang dituju
  • ada alinea pembuka, isi, dan penutup
  • ada yang menandatangani atau yang bertanggung jawab

Simulasi


Susunlah bagian-bagian surat ini pada kotak dibawahnya, menjadi sebuah surat utuh.





Latihan
Perhatikan contoh surat berikut ini untuk menjawab soal-soal latihan!

Tes

TES

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Membaca Tabel dan Diagram

Materi
Dalam materi ini akan dibahas :
1. Pendahuluan
2. Pengertian Tabel dan Diagram
3. Bagian-bagian Tabel
4. Manfaat Tabel dan Diagram
5. Langkah menarasikan Tabel dan Diagram
6. Penarasian Tabel dan Diagram

Dilengkapi dengan latihan dan tes
Pendahuluan

Kamu pasti pernah melihat bentuk tabel, diagram, grafik, dan bagan di sebuah buku, surat kabar, atau majalah? Tabel, diagram, grafik, dan bagan tersebut  merupakan  bentuk penyajian lain  untuk memperjelas ilustrasi sebuah informasi atau berita. Bisakah kamu memahami  isi tabel, diagram, grafik, atau bagan tersebut? Nah, maukah kamu pandai membaca tabel,  diagram, grafik, dan bagan? 
Untuk berlatih membaca tabel dan diagram, kamu  harus mengikuti langkah-langkah yang ada dalam materi ini.  Kamu harus memulainya dengan memahami pengertian tabel dan diagram, memahami bagian-bagian tabel, memahami manfaat membaca tabel dan diagram, memahami langkah-langkah menarasikan  tabel dan diagram,  dan berlatih menarasikan tabel dan diagram.
Pengertian Tabel dan Diagram
Ada kalanya sebuah informasi disajikan  tidak dalam bentuk tulisan, tetapi disajikan dalam bentuk tabel, diagram, grafik, atau bagan. Penyajian dengan  bentuk tabel, diagram, grafik, atau bagan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami gagasan yang disampaikan penulis. 



Tabel merupakan daftar yang berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata atau bilangan yang disusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah dicermati.
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari objek tertentu secara garis.
Selain tabel dan diagram, bentuk penyajian yang disajikan tidak dalam bentuk tulisan, ada juga bentuk grafik dan bagan. 
Grafik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan yang dilukiskan dengan garis atau gambar. Data-data dari tabel dapat dibuat menjadi bentuk grafik sehingga terlihat jelas gambaran tentang data tersebut. 
Bagan merupakan alat visual yang membantu pembaca memahami secara cepat informasi  yang disajikan. Bagan berfungsi sebagai petunjuk adanya suatu hubungan antara beberapa bagian dan biasanya tanpa disertai keterangan angka-angka.
Bagian-bagian Tabel
Sebuah tabel yang disajikan pasti memiliki bagian-bagian sebagai pendukungnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian tabel.




  1. Judul tabel merupakan bagian yang terletak di atas tabel yang memuat informasi tentang isi tabel.  Judul tabel pada gambar adalah Jumlah Peminjam Buku Perpustakaan SMP Indonesia Jaya Tahun Pelajaran 2010/2011.
  2. Kolom merupakan bagian tabel yang dapat diamati secara vertikal. Jumlah kolom pada tabel di samping adalah delapan kolom. Kolom I:NO, kolom II: KELAS, kolom III: JAN, kolom IV: FEB, kolom V: MAR, kolom VI: APR, kolom VII: MEI, dan kolom VIII: JUN.
  3. Lajur/baris merupakan bagian tabel yang dapat diamati secara horisontal.  Lajur/baris pada tabel di samping adalah enam belas lajur. Lajur I: NO, lajur II: 1, lajur III: 2, lajur IV: 3, lajur V: 4, lajur VI: 5, lajur VII: 6, lajur VIII: 7, lajur IX: 8, lajur X: 9, lajur XI: 10, lajur XII: 11, lajur XIII: 12, lajur XIV: 13, lajur XV: 14, lajur XVI: JUMLAH.
  4. Sumber informasi merupakan bagian yang terletak di bawah tabel dan memuat informasi tentang asal tabel. Asal tabel pada contoh di samping adalah Data statistik Perpustakaan SMP Indonesia Jaya, Juli 2011.
Manfaat Tabel dan Diagram
Membaca tabel dan diagram yang disajikan, baik di media surat kabar, majalah, tabloid, maupun di televisi memiliki manfaat yang besar, terutama bagi pembacanya. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa manfaat membaca tabel dan diagram.



  • Menunjukkan fakta dengan jelas dan mudah dipahami. Fakta  yang ditampilkan dalam tabel dan diagram  akan lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembacanya jika dibandingkan dengan fakta yang ditulis menggunakan kalimat-kalimat  dalam sebuah paragraf. Hal ini disebabkan oleh bentuk tabel dan diagram disajikan dalam bentuk yang singkat dan padat, dan tidak ada kemungkinan hadirnya kalimat yang bertele-tele.
  • Menjadikan proses komunikasi lebih cepat dan menarik. Informasi yang dikemas dalam bentuk tabel dan diagram memang membuat proses komunikasi menjadi lebih cepat dan tentu saja menjadi lebih menarik. Jika dibandingkan dengan tulisan atau kalimat-kalimat, informasi dalam tabel dan diagram akan lebih cepat diserap/dipahami karena bentuknya yang lebih singkat. Selain itu, biasanya tabel dan diagram dikemas menggunakan berbagai bentuk dan warna yang menarik sehingga membuat seseorang tertarik untuk membacanya.
Langkah Menarasikan Tabel dan Diagram
Sebuah tabel, diagram, grafik, dan bagan dapat dijadikan menjadi sebuah paragraf narasi yang disebut juga kegiatan menarasikan tabel, diagram, grafik, dan bagan. Menarasikan tabel dan diagram artinya  menceritak isi tabel dan diagram dengan menggunaan kalimat-kalimat yang tersusun menjadi sebuah paragraf.



Untuk dapat menarasikan tabel dan diagram, ikuti beberapa langkah yang ada di bawah ini!      
  1. Memahami isi grafik, tabel, diagram, dan bagan dengan saksama. Perhatikan judul, kolom, lajur, dan sumbernya.
  2. Mencatat pokok-pokok isi grafik, tabel, diagram, dan bagan.
  3. Menyimpulkan isi tabel, diagram, grafik, dan bagan.
  4. Menyusun kalimat-kalimat yang berisi tentang pokok-pokok isi grafik, tabel, dan diagram, dan bagan.
  5. Menghubungkan kalimat-kalimat menjadi paragraf yang baik dan padu.
Perhatikan contoh penarasian tabel dan diagram dalam materi berikutnya!
Penarasian Tabel dan Diagram
Setelah kamu memahami langkah-langkah menarasikan tabel dan diagram, perhatikan tabel berikut ini! Selanjutnya perhatikan contoh narasi tabel berikut ini!
TABEL UPAH MINIMUM PER SEKTOR USAHA TIAP BULAN DI JAKARTA


Keterangan bagian-bagian tabel:
  1. Judul tabel (Upah Minimum per Sektor Usaha Tiap Bulan)
  2. Kolom (berisi informasi no, sektor,  tahun 2008, tahun 2009, dan tahun 2010)
  3. Baris (berisi informasi no, pertanian, bangunan, angkutan, pertambangan, dan industri)
  4. Sumber informasi tabel berasal dari Badan Koordinator Pengupahan Sektor Usaha, 2010

Pokok-pokok isi tabel.

  1. Upah minimum sektor pertanian di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 853.500,00, pada tahun 2009 sebesar  Rp  889..400,00  dan pada tahun 2010 sebesar                 Rp 1.045.000,00.
  2. Upah minimum sektor bangunan di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 853.100,00, pada tahun 2009 sebesar Rp. 996.400,00, dan pada tahun 2010 sebesar                  Rp 1.150.000,00
  3. Upah minimum sektor angkutan di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 987.500,00, pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.100.000,00, dan   pada tahun 2010  sebesar             Rp 1.225.000,00.
  4. Upah minimum  sektor pertambangan  di Jakarta pada tahun 2008 sebesar Rp 1.670.900,00, pada tahun 2009 sebesar Rp 2.150.000,00, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 3.450.000,00.
  5. Upah minimum sektor industri di Jakarta pada tahun 2008 sebesar 987.300,00, pada tahun 2009 sebesar  Rp 1.210.500,00, dan pada tahun 2010 sebesar                       Rp 1.425.000,00.
Selanjutnya pokok-pokok isi tabel di atas dapat diuraikan dalam bentuk narasi (penarasian tabel) akan menjadi seperti contoh berikut.


Kesimpulan isi tabel.
  • Upah minimum yang tertinggi adalah pada sektor pertambangan di Jakarta pada tahun 2010, yaitu sebesar  Rp 3.450.000,00.
  • Upah minimum yang terendah adalah pada sektor pertanian di Jakarta pada tahun 2008, yaitu sebesar   Rp. 823.500,00.
  • Kesimpulan: Secara keseluruhan, upah minimum setiap sektor tiap tahunnya di Jakarta cenderung nmenaik atau bertambah.

Contoh pertanyaan yang berhubungan dengan tabel di atas  sebagai berikut (jawabannya

  1. Sektor apakah yang upah minimumnya terendah pada tahun 2008?
  2. Sektor apakah yang upah minimumnya tertinggi pada tahun 2010?
  3. Pada tahun berapakah upah minimum sektor industri meningkat tajam?
Kompetensi
Kompetensi Dasar:
Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram


Indikator:

1.    Mampu mengenali bagian-bagian tabel/diagram

2.    Mampu menemukan makna/isi ta¬bel/diagram 
3.    Mampu mengubah tabel/diagram dalam bentuk narasi
Latihan
Tes

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menulis Kreatif Naskah Drama

Kompetensi
Kompetensi Dasar :
  • Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan drama.
Indikator:
  • Membedakan dua jenis drama
  • Menyebutkan lima unsur intrinsik drama
  • Menentukan tiga kriteria tema drama yang baik  yang akan ditulis
  • Mendata satuan-satuan peristiwa  yang dialami untuk diangkat menjadi naskah drama
  • Menyusun sinopsis/kerangka  berdasarkan  satuan-satuan peristiwa yang telah disusun
  • Mengembangkan kerangka/sinopsis menjadi naskah drama satu babak
  • Memperbaiki kesalahan latar pada  naskah yang telah disusun
  • Memperbaiki kesalahan petunjuk laku dari naskah yang sudah disusun
  • Memperbaiki kesalahan teknik  penulisan (tanda baca, huruf, kata, dan dialog)
Materi
Pengantar
Kamu pasti pernah menonton sebuah film atau sinetron, ya?
Nah, apakah kejadian atau peristiwa yang ada dalam sinetron atau film yang kamu tonton tersebut sama dengan kejadian atau peristiwa yang ada dalam dunia nyata?
Pada dasarnya, film dan sinetron adalah bagian dari drama, atau disebut juga drama modern. Perbedaan antara sinetron/film dan drama hanya pada latar cerita. Latar cerita sebuah drama adalah pentas/panggung, sedangkan latar cerita sinetron atau film adalah tempat yang senyatanya. Jadi, sebuah tiruan kejadian atau peristiwa hidup manusia yang disajikan/dilakonkan di atas pentas atau di tempat yang senyatanya dapat dikatakan sebagai sebuah drama.
Selain sinetron dan film, kita juga pernah mengenal istilah sandiwara atau teater yang juga berhubungan dengan istilah drama. Apakah sandiwara atau teater juga merupakan bagian dari drama? Baiklah, agar kamu dapat lebih memahami sebuah drama, berikut ini akan dipaparkan pengertian drama yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu jenis-jenis drama dan unsur-unsur intrinsik yang dapat membangun sebuah drama.
Agar kamu dapat membedakan istilah-istilah yang berhubungan dengan drama, pahamilah istilah berikut :
  • Film adalah lakon atau cerita gambar hidup.
  • Sinetron adalah pertunjukan sandiwara (drama) yang dibuat khusus untuk penayangan di media elektronik, seperti televisi.
  • Sandiwara adalah pertunjukan lakon atau cerita (yang dimainkan oleh orang); drama; teater; tonil.
  • Teater adalah seni drama; sandiwara; pementasan drama sebagai sebuah seni atau profesi; drama.



Pada penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa sebuah film dan sinetron pada dasarnya juga merupakan sebuah drama. Sebuah drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dilakonkan. Nah, berikut ini, akan kita lihat pengertian drama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
  1. Komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
  2. Cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kejadian pada sebuah drama adalah gambaran kisah kehidupan manusia yang dipentaskan. Karena drama adalah penggambaran kehidupan manusia, tentu ada pelibatan konflik yang akan melahirkan reaksi emosi di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa saat kamu menyaksikan adegan demi adegan dalam drama (film, sinetron), secara tidak sadar perasaanmu juga terlibat. Jika aktor/aktris yang menjadi tokoh idolamu bersedih, kamu pun ikut bersedih, bahkan menitikkan air mata. Jika tokoh idolamu senang/gembira, kamu pun akan gembira. Nah, itulah drama.
Jadi, drama adalah salah satu ragam sastra (prosa) yang berbentuk cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi dalam bentuk dialog dan gerak yang disusun untuk dipentaskan.
Dalam sebuah pementasan drama terdapat istilah-istilah berikut :
  • Adegan merupakan bagian dari babak yang ditandai dengan pergantian formasi atau posisi pemain di atas pentas.
  • Aktor adalah pria yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan cerita, drama, dsb. di panggung, radio, televisi, atau film.
  • Aktris adalah wanita yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan cerita, drama, dsb. di panggung, radio, televisi, atau film.  

-Jenis-jenis Drama
Jika kamu pernah menonton sinetron atau film, pernahkah kamu menonton sebuah pertunjukan wayang atau lenong? Nah, sinetron, film, wayang, dan lenong juga merupakan drama. Sinetron dan film merupakan jenis drama modern, sedangkan wayang dan lenong merupakan jenis drama klasik. Agar kamu lebih memahaminya, bacalah pembagian drama berikut ini
1. Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
  • Drama Baru/Drama Modern Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. Contoh drama baru/modern adalah sinetron, opera, dan film.
  • Drama Lama/Drama Klasik
    Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan sebagainya. Contoh drama tradisional/klasik, seperti  lenong (pertunjukan sandiwara dengan gambang kromong dari Jakarta), topeng Betawi, dagelan/ketoprak (sandiwara tradisional Jawa dengan iringan musik gamelan, diringi tarian dan tembang), wayang yang dimainkan seorang dalang, dan randai (tarian yang dibawakan oleh sekelompok orang yang berkeliling membentuk lingkaran dan menarikannya sambil bernyanyi dan bertepuk tangan).
2. Drama menurut   kandungan isi ceritanya, yaitu
  • Drama Komedi Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
  • Drama Tragedi Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
  • Drama Tragedi Komedi Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
  • Opera Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
  • Lelucon/Dagelan Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
  • Operet / Operette Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
  • Pantomim Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
  • Tablo Tablo adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
  • Passie Passie adalah drama yang mengandung unsur agama/relijius.
  • Wayang Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang.

-Unsur Intrinsik Drama
Saat kamu menyaksikan sebuah drama yang dilakonkan, emosimu pun terlibat dalam cerita yang diperankan tersebut. Itu artinya, penulis naskah drama tersebut mampu membangun sebuah cerita menjadi konflik pada masing-masing tokoh sehingga cerita mengalir sebagaimana kejadian sesungguhya. Hal itu tidak terlepas dari kemahiran penulis naskah untuk menghidupkan drama tersebut. Nah, tertarikkah kamu untuk menulis sebuah naskah drama? Untuk dapat menulis naskah drama yang baik dan menarik, diperlukan latihan dan pemahaman tentang unsur-unsur yang dapat membangun sebuah naskah drama. Unsur-unsur tersebut disebut juga dengan unsur intrinsik drama. Unsur-unsur intrinsik drama, yaitu :
Agar kamu lebih memahami setiap unsur-unsur tersebut, perhatikan penjelasan berikut.
1.  Alur/Plot
Alur disebut juga plot. Alur adalah jalinan atau rangkaian peristiwa berdasarkan hubungan waktu dan hubungan sebab- akibat. Sebuah alur cerita juga harus menggambarkan jalannya cerita dari awal (pengenalan) sampai akhir (penyelesaian). Alur cerita terjalin dari rangkaian ketiga unsur, yaitu dialog, petunjuk laku, dan latar/setting. Sebuah alur dapat dikelompokkan dalam beberapa tahapan, sebagai berikut.  
1.Pengenalan
Pengenalan merupakan bagian permulaan pementasan drama, pengenalan para tokoh (terutama tokoh utama), latar pentas, dan pengungkapan masalah yang akan dihadapi penonton.

Perhatikan penggalan teks drama berikut ini! .

2.Pertikaian
Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian yaitu pelukisan pelaku yang mulai terlibat ke dalam masalah pokok.

Perhatikan penggalan teks drama berikut ini!



Pada kutipan di atas terlihat bahwa drama sudah mulai masuk ke dalam tahap pertikaian atau konflik. Penggambaran masalah sudah semakin jelas bahwa Trisno sudah membuat karikatur yang mengejek. Kejadian itu berbahaya seperti terlihat pada perkataan Rini pada dialog di atas, yaitu "Bahaya?".
3.Puncak,
Pada tahap ini pelaku mulai terlibat dalam masalah-masalah pokok dan keadaan dibina untuk menjadi lebih rumit lagi. Keadaan yang mulai rumit ini, berkembang hingga  menjadi krisis. Pada tahap ini penonton dibuat berdebar, penasaran  ingin mengetahui  penyelesaiannya.
Perhatikan  petikan drama berikut ini!
Pada kutipan di atas dapat dilihat bahwa puncak masalah itu  adalah Anton tidak menyetujui tindakan Trisno yang mencoba membelanya. Anton menganggap Trisno telah menghinanya, seperti terlihat pada kutipan dialog yang dicetak tebal di atas.
4.Penyelesaian
Pada tahap ini dilukiskan bagaimana sebuah drama berakhir dengan penyelesaian yang menggembirakan atau menyedihkan.  Bahkan dapat pula diakhiri dengan hal yang bersifat samar sehingga mendorong  penonton untuk mengira-ngira dan memikirkan sendiri akhir sebuah cerita.

Perhatikan penggalan teks  drama berikut ini!
Pada tahap penyelesaian drama ini dapat dilihat bahwa drama ini berakhir dengan bahagia karena permasalahan karikatur Trisno yang mengejek Pak Kusno akan diselesaikan oleh salah satu guru, seperti kalimat yang dicetak tebal pada kutipan di atas.
2. Perwatakan atau karakter tokoh
Tokoh adalah orang-orang yang berperan dalam drama. Dalam cerita, umumnya terdapat tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis). Tokoh-tokoh drama disertai penjelasan mengenai nama, umur, jenis kelamin, ciri-ciri fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaannya. Watak tokoh akan jelas terbaca dalam dialog dan catatan samping. Watak tokoh dapat dibaca melalui gerak-gerik, suara, jenis kalimat, dan ungkapan yang digunakan.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini! .
Dari dialog antara Pak Lurah dengan Pak Jagabaya di atas dapat dilihat bahwa perwatakan atau karakter kedua tokoh tersebut langsung diceritakan oleh pengarang, seperti gabungan kata yang tercetak tebal pada teks drama di atas. 
3. Dialog
Ciri khas suatu drama adalah naskah tersebut berbentuk percakapan atau dialog. Penulis naskah drama harus memerhatikan pembicaraan yang akan diucapkan. Ragam bahasa dalam dialog antartokoh merupakan ragam lisan yang komunikatif.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini!  
Disebut dialog karena percakapan itu minimal dilakukan oleh dua orang. Nah, kutipan teks drama di atas dapat disebut sebagai dialog karena diucapkan secara bergantian oleh tokoh yang bernama Yanti dan Asdiarti. Selain dialog, dalam drama juga dikenal istilah monolog (adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang diri; pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri), prolog (pembukaan atau pengantar naskah yang berisi keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan), dan epilog (bagian penutup pada karya sastra yang fungsinya menyampaikan intisari atau kesimpulan pengarang mengenai cerita yang disajikan). 
4. Petunjuk laku
Petunjuk laku atau catatan pinggir berisi penjelasan kepada pembaca atau para pendukung pementasan mengenai keadaan, suasana, peristiwa, atau perbuatan, tokoh, dan unsur-unsur cerita lainnya. Petunjuk laku sangat diperlukan dalam naskah drama. Petunjuk laku berisi petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, dan sebagainya. Petunjuk laku ini biasanya ditulis dengan menggunakan huruf yang dicetak miring atau huruf besar semua. Di dalam dialog, petunjuk laku ditulis dengan cara diberi tanda kurung di depan dan di belakang kata atau kalimat yang menjadi petunjuk laku)
Perhatikan petikan drama berikut!
5.  Latar atau setting
Latar atau tempat kejadian sering disebut latar cerita. Pada umumnya, latar menyangkut tiga unsur, yaitu tempat, ruang, dan waktu.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini!
Dari penggalan teks  drama di atas  dapat diketahui bahwa latar cerita tersebut adalah di salah satu ruang yang ada di sekolah. Hal ini ditunjukkan dengan  kata-kata   tercetak tebal yang  menunjukkan bahwa dialog tersebut dilakukan di sebuah kelas.
6. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung di dalam drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-tokohnya. Tema drama misalnya kehidupan, persahabatan, kesedihan, dan kemiskinan.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini
7. Amanat
Dalam karyanya, pengarang pasti menyampaikan sebuah amanat.  Amanat merupakan pesan atau nilai-nilai moral  yang bermanfaat  yang terdapat   dalam drama. Amanat dalam drama bisa diungkapkan secara langsung (tersurat), bisa juga tidak langsung atau memerlukan pemahaman lebih lanjut (tersirat). Apabila penonton menyaksikan drama dengan teliti, dia dapat menangkap pesan atau nilai-nilai moral tersebut. Amanat akan lebih mudah ditangkap jika drama tersebut dipentaskan.
Perhatikan penggalan  teks drama berikut ini.
Tema kutipan teks drama di atas adalah tentang persahabatan tiga orang, yaitu Fani, Gina, dan Hana. Tema dalam sebuah cerita, baik novel, maupun drama, tidak semua seperti contoh di atas yang langsung diungkapkan oleh pengarang. Namun, lebih banyak tema sebuah cerita dapat ditentukan setelah membaca keseluruhan cerita

 
Pada kutipan di atas, amanat petikan drama tersebut diungkapkan secara tersurat  oleh pengarang, yaitu  ”Kreativitas harus dibangkitkan.


Langkah Menulis Drama
1. Menentukan Tema
Tema merupakan unsur yang sangat penting dalam  penulisan naskah, baik puisi, prosa, maupun drama. Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung di dalam drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-tokohnya. Tema drama misalnya  kehidupan, persahabatan, kesedihan, dan kesedihan.
Kriteria tema  yang baik yaitu:
  1. Aktual
    Aktual dapat diartikan dengan kejadian yang benar-benar terjadi atau sesuai dengan kenyataan.
  2. Tidak menyinggung SARA
    SARA adalah  kependekan dari suku, agama, ras, dan antargolongan. Artinya, tema sebuah karya sastra tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, atau antargolongan tertentu.
  3. Memberi suatu pengajaran/pendidikan bagi pembacanya
    Tema  sebuah cerita yang baik adalah yang dapat memberikan pengajaran dan pendidikan bagi pembacanya. Dengan kata lain, tema yang dipilih bukanlah tema yang tidak bermanfaat.
2. Mendata Satuan Peristiwa
Peristiwa yang kita alami sehari-hari dapat dijadikan dasar untuk menulis sebuah naskah drama. Coba pilihlah satu peristiwa yang paling berkesan atau sangat istimewa dalam kehidupanmu untuk diangkat menjadi naskah drama. Pada materi ini, kita akan mempelajari cara membuat naskah drama satu babak. Satu babak dalam naskah drama terdiri atas beberapa adegan. Perhatikan bagan di bawah ini
Pada bagan di atas telihat bahwa sebuah drama terdiri atas beberapa babak. Babak adalah bagian besar dalam suatu drama atau lakon yang terdiri atas beberapa adegan. Adegan adalah bagian dari babak yang ditandai dengan pergantian formasi atau posisi pemain di atas pentas. Sebuah adegan terdiri atas satuan-satuan peristiwa.
Nah, kamu pun bisa membuat naskah drama satu babak dengan cara mengidentifikasi peristiwa yang pernah dialami. Lalu, susunlah menjadi satuan-satuan peristiwa. Kemudian satuan-satuan peristiwa tersebut disusun menjadi sebuah adegan. Gabungan adegan-adegan itulah yang dapat membentuk satu babak dalam drama.  
3. Menyusun Sinopsis/Kerangka
Contoh identifikasi peristiwa yang umumnya pernah dialami, yaitu
  1. Saat pertama kali belajar naik sepeda,
  2. Saat menanti pengumuman kelulusan dari Sekolah Dasar,
  3. Saat orang tua sedang dirawat di rumah sakit.
Setelah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, datalah satuan-satuan peristiwa tersebut.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh satuan-satuan peristiwa berikut ini!
Peristiwa  yang dialami  adalah ”Saat  akan menerima berita  kelulusan dari  Sekolah Dasar”
  1. Aku  dan teman- teman  telah mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional pada tanggal 12 Mei 2007.
  2. Kami tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut.
  3. Pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira  tanggal 26 Juni 2007.
  4. Kami  hanya bisa berdoa  dan berserah diri kepada-Nya.
  5. Hari yang dinantikan itu pun tiba.
  6. Pagi itu, 26 Juni 2007,  aku terus memohon kepada-Nya agar aku  dan teman-temanku lulus dari SD.
  7. Ternyata aku lulus.  Semua temanku juga lulus. Senangnya hatiku.
Nah, sekarang satuan-satuan peristiwa tersebut telah menjadi kerangka dasar.  Setelah langkah ini, satuan-satuan peristiwa tersebut dapat dibuat menjadi  sebuah sinopsis.
Data satuan peristiwa yang sudah disusun kemudian  dikembangkan menjadi sinopsis atau kerangka  naskah yang  selanjutnya  disusun menjadi naskah drama satu babak.  Setiap karangan biasanya terdiri atas tiga bagian struktur pokok atau kerangka karangan, yaitu :
  1. Pendahuluan
    Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat, jelas,  dan ringkas kepada para pembaca.
  2. Puncak/Klimaks.
    Bagian klimaks adalah bagian yang memunculkan konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh. Kejadian dalam konflik bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,
  3. Penyelesaian
    Bagian Penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konflik dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bisa juga berakhir tragis.
Dari contoh data satuan peristiwa ”Saat akan menerima berita kelulusan dari Sekolah Dasar”, dapat dikembangkan sinopsis/kerangka seperti berikut ini.
           Pada tanggal  12  Mei 2007  lalu aku dan teman-teman  mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional  di  SD Negeri 345, Jakarta.  Ujian itu berlangsung selama tujuh hari, dari hari Senin hingga Jumat. Sekarang  aku dan teman-teman  sedang menunggu pengumuman  kelulusan itu. Kami  tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut.  Hal ini wajar karena pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira  tanggal 26 Juni 2007. Meskipun aku  dan teman-teman sudah berusaha sebaik mungkin mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian tersebut, tetap saja kami  merasa tidak tenang.  Kami  hanya bisa berdoa  dan berserah diri kepada-Nya.  Hingga hari yang  dinantikan itu pun tiba.  Pagi itu, 26 Juni 2007,  aku terus memohon kepada-Nya agar aku  dan teman-temanku lulus dari SD. Oh, betapa  senangnya hatiku karena aku lulus ujian, juga teman-temanku.
Sinopsis di atas terbagi atas tiga bagian, yaitu  pendahuluan  pada kalimat yang tercetak biru, puncak atau klimaks pada kalimat yang  tercetak merah, dan penyelesaian pada kalimat  yang tercetak hijau.
4. Mengembangkan Sinopsis Menjadi Naskah Satu Babak
Tiga langkah menulis drama telah dilakukan, yaitu menentukan tema, mendata satuan peristiwa, dan menyusun data satuan peristiwa tersebut menjadi sebuah  naskah drama satu babak.
Berikut ini adalah contoh penggalan naskah drama satu babak yang dibuat berdasarkan  sinopsis/kerangka di atas.
Nah, kamu bisa melanjutkan naskah drama tersebut hingga menjadi naskah drama satu babak.
Menyunting Naskah Drama
1. Memperbaiki Kesalahan Latar/Setting
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini! 
Ada beberapa  kesalahan pada latar/setting drama  pada penggalan teks drama di atas.  Agar kamu lebih memahami kesalahan-kesalahan yang terdapat pada latar/setting, bandingkanlah teks drama di atas  dengan teks drama  yang ada di halaman berikut  yang tidak sesuai dengan latar cerita secara keseluruhan. Latar yang tidak sesuai tersebut dicetak berwarna merah.
Kesalahan latar/setting pada penggalan teks drama di atas dapat diperbaiki seperti contoh berikut ini !
2. Memperbaiki Kesalahan Petunjuk Laku
Perhatikan penggalan teks drama berikut!
Ada beberapa  kesalahan pada latar/setting drama  pada penggalan teks drama di atas.  Agar kamu lebih memahami kesalahan-kesalahan yang terdapat pada latar/setting, bandingkanlah teks drama di atas  dengan teks drama  yang ada di halaman berikutnya yang tidak sesuai dengan latar cerita secara keseluruhan. Latar yang tidak sesuai tersebut dicetak berwarna merah.
Kesalahan petunjuk laku pada penggalan teks drama di atas dapat diperbaiki seperti contoh berikut ini.
3. Memperbaiki Kesalahan Teknik Penulisan
Dalam menuliskan sebuah naskah drama,  teks tersebut perlu dilengkapi dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknik penulisan. Nah, sebelum kamu melihat contoh teks drama yang ditulis dengan benar, ada beberapa aturan  dalam penulisan naskah drama, yaitu:
  • Kalimat dalam naskah drama berupa kalimat langsung,
  • Sebelum petikan langsung diawali dengan penulisan titik dua ( : ),
  • Keterangan atau cara memerankan atau ekspresi tokoh ditulis di antara  tanda kurung dan ditulis dengan huruf kecil berupa titik atau berawal huruf besar tanpa titik,
  • Deskripsi tempat dan suasana ditulis  seperti kalimat pada umumnya,
  • Percakapan tokoh ditulis sesudah tanda titik dua ( : ) dan nama pelaku,
  • Gerak dan laku pelaku ditulis lengkap dalam tanda kurung (...) agar berbeda dengan dialog, gerak, dan laku ditulis miring, dan
  • Apabila ada kata yang dihilangkan atau untuk memperpanjang ucapan dapat digunakan tanda titik tiga kali.
Perhatikan petikan teks drama berikut! 

Latihan


Tes

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS